Laporan Kegiatan Center of Excellence Pendidikan Kebidanan Prodi Diploma-III Kebidnan Tahun 2022
Program Gerakan Masyarakat Peduli Kesehatan Remaja (GEMPAR) Terintegrasi (Tahun 1)

By PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN MALANG 29 Mei 2023, 16:33:36 WIB Artikel
Laporan Kegiatan Center of Excellence Pendidikan Kebidanan Prodi Diploma-III Kebidnan Tahun 2022

Keterangan Gambar : Laporan Kegiatan Center of Excellence Pendidikan Kebidanan Prodi Diploma-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang


Program Studi Diploma III Kebidanan Malang Poltekkes Kemenkes Malang merupakan salah satu pendidikan vokasi yang menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dari program studi vokasi di bawah naungan Kementerian Kesehatan RI.  Sebagai salah satu pusat keunggulan, program studi mengembangkan inovasi pembelajaran vokasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan. Program center of excellence ditujukan untuk kampus merdeka guna meningkatkan daya saing lulusan.

Program center of excellence merupakan suatu program bantuan dari United Nations Population Fund (UNFPA) dan Global Affair Canada (GAC) yang bertujuan untuk membina program studi agar memiliki keunikan dan atau nilai tambah sehingga dapat direkognisi dan menjadi rujukan bagi program studi yang lainnya.

Sebagai salah satu center of excellence, program studi memiliki ciri atau kekhususan didalam pelaksanaan pendidikan yang terintegrasi dengan penelitian dan pengabdian masyarakat. Mengembangkan model pembelajaran praktikum pendampingan One Student One Target of Care (OSOT Care) dengan kelompok sasaran yang berfokus pada remaja sebagai hulu dari kesehatan ibu dan anak, terintegrasi dengan kelompok ibu, dan kelompok ibu balita.

Kegiatan Gempar Terintegrasi yang telah dilaksanakan oleh Program Studi D-III Kebidanan Malang Poltekkes Kemenkes Malang pada tahun 2022 ini telah menghasilkan 22 kegiatan. Seluruh kegiatan berjalan sesuai perencanaan dan tujuan awal program unggulan, yaitu sebagai sarana belajar mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan di masyarakat.  Kegiatan unggulan ini telah mendapat payung perlindungan pelaksanaannya yaitu dengan dimasukkannya program Gempar Terintegrasi dalam kurikulum pendidikan D-III Kebidanan Malang Poltekkes Kemenkes Malang, khususnya pada 9 mata kuliah pendukung keunggulan program studi dengan menyesuaikan masukan dari pengguna saat FGD dan dari narasumber saat melaksanakan diagnostik kurikulum. Penerapan mata kuliah yang mengakomodasi kegiatan unggulan Gempar terintegrasi adalah pada mata kuliah Pengelolaan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui upaya pendampingan kesehatan kepada empat (4) kelompok ibu dan anak sekaligus pelayanan kesehatan lainnya yang terintegrasi dengan lintas program maupun lintas sektor. Dengan demikian, kegiatan unggulan Gempar Terintegrasi telah memberikan suatu pondasi terbentuknya suatu sistem pembelajaran yang dapat menjembatani mahasiswa maupun sivitas akademik dalam  memberikan  upaya promotif dan preventif kepada masyarakat desa Petungsewu khususnya pada kesehatan ibu dan anak.

Luaran utama yang dihasilkan pada kegiatan tahun pertama di tahun 2022 adalah konsep kegiatan GEMPAR Terintegrasi yang dituangkan dalam kurikulum pendidikan dan draft pedoman kegiatan GEMPAR Terintegrasi bagi institusi pendidikan. Pedoman ini telah diujicobakan kepada mahasiswa dalam melaksanakan praktikum real setting di wilayah binaan. Luaran lain berupa Buku Pemantauan Kesehatan Remaja, dan Log Book Pendampingan Kesehatan Remaja, ibu dan anak. Produk-produk ini telah kami gunakan dalam pelaksanaan pendampingan dan kegiatan mahasiswa di tahun 2022, dan akan tetap digunakan untuk pelaksanaan tahun berikutnya.

Berikut uraian kegiatan yang telah kami lakukan pada tahun 2022, dengan jumlah kegiatan yang telah selesai dilaksanakan dari bulan April s.d. Agustus 2022 sebanyak 15 kegiatan, dirangkum sebagai berikut:

7.2.1 Rapat Persiapan Internal (Penyusunan Quesioner Assesment Lapangan)

  1. Tujuan kegiatan: Koordinasi internal untuk persiapan Need Assesment dan Pembukaan CoE, serta finalisasi instrument Need Assesment
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Rabu, 6 April 2022
  2. Tempat: Ruang rapat jurusan Kebidanan
  3. Pemateri: Rita Yulifah, S.Kp.,M.Kes. dan Gita Kostania, S.ST.,M.Kes.
  4. Peserta: 10 0rang
  1. Hasil/Output:
  1. Dibentuk penanggung jawab masing-masing kegiatan, panitia/ tim CoE tahun 2022, AWP (Annual Work Plan)/ RAB kegiatan CoE tahun 2022.
  2. Kegiatan pembukaan dan launching program yang rencananya akan dihadiri oleh Bupati Malang. Pihak yang diundang: kepa dinas kesehatan kabupaten Malang, dinas pemberdayaan perempuan, dinas BKKBN, KUA, kepala Puskesamas, masyarakat desa, dan pihak terkait.
  3. Kegiatan diadakan secara luring dan daring, karena untuk memudahkan pemantauan dari Kemenkes maka dibutuhkan teknisi dan tenaga IT di lokasi, dan dilakukan pengecekan alat sebelum kegiatan dimulai.
  4. Pengusulan dilakukan penandatanganan pakta integritas yang dilakukan oleh semua stakeholder.
      1. Need Assesment dengan Masyarakat dan Stakeholder
  1. Tujuan kegiatan:
  1. Tujuan Umum

Mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat dan stakeholder terkait program Gempar Terintegrasi

  1. Tujuan Khusus
  1. Mendapatkan data dasar usulan masyarakat untuk program COE terintegrasi
  2. Tersepakatinya stakeholder yang terdiri dari beberapa lembaga pemerintahan untuk mendukung program COE Terintegrasi
  1. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Kamis, 7 April 2022
  2. Tempat: Balai Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang
  3. Peserta: Jumlah peserta kegiatan Need Assesment 33 orang yang tertuang dalam tabel berikut :

 

 

 

Tabel 7.2.1. Jumlah Peserta Kegiatan Need Assesment

Stake holder dari kelembagaan di Kabupaten Malang

: Dinas Kesehatan 1 orang

: Puskesmas Dau 2 rang (bidan koordinator dan bidan desa Petungsewu)

: Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

: Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

: Pemerintah Desa Dau 1 orang (kepala desa)

: Organisasi di desa yang terlibat 3 orang (ketua tim penggerak PKK desa Petungsewu, Ketua Pokja IV Desa Petungsewu, Kader)

Masyarakat Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang

: Perwakilan kelompok Ibu (5 orang)

: Perwakilan Kelompok WUS (5 orang)

: Perwakilan Kelompok Ibu Bayi dan Balita (5 orang)

: Perwakilan Kelompok remaja ( 5 orang)

: Perwakilan Kader untuk 4 kelompok masing-masing 1 orang

 

  1. Output/Hasil
  1. Hasil yang diperoleh dari kegiatan didapatkan bahwa masyarakat setuju dengan adanya pendampingan dari Program Studi D-III Kebidanan Malang untuk 4 kelompok masyarakat (kelompok Ibu, Kelompok WUS, Kelompok ibu balita dan kelompok Remaja.
  2. Ke depannya masukan dari para stakeholder menginginkan bahwa pendampingan bersifat menyeluruh yaitu seluruh anggota keluarga sehingga permasalahan ruang lingkupnya lebih luas untuk terdeteksi secara dini begitupun dengan penangannannya dapat disegerakan.
  3. Adanya Penandatanganan Pakta Integritas dari pihak-pihak terkait yang akan untuk pelaksanaan kegiatan Center of Excellent di Desa Petungsewu Kecamamtan Dau Kabupaten Malang
      1. Rapat Koordinasi Untuk Pengembangan Model IPC
  1. Tujuan kegiatan: Agar terbentuk pengembangan model CoE dengan lintas sektor terkhusus dari segi Promkes dan Gizi
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Selasa, 12 April 2022
  2. Tempat: Ruang rapat jurusan Kebidanan
  1. Pemateri: Herawati Mansur, SST., M.Pd., M.Psi dan Rita Yulifah, S.Kp.,M.Kes.
  2. Peserta: 15 orang
  3. Hasil/Output: Hasil need assessment sudah dikompilasi dan akan dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan FGD. FGD akan mengundang semua stakeholder, perwakilan masyarakat, dosen tim pengembang kurikulum dan perwakilan mahasiswa. Diskusi FGD dilakukan untuk membahas model GEMPAR Terintegrasi dan Model OSOT Care (one student one target of care).
      1. Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Model GEMPAR Terintegrasi
  1. Tujuan kegiatan: Mengembangkan model GEMPAR Terintegrasi berdasarkan masukan dari sasaran yang akan mendapat kegiatan.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Selasa/28 Juni 2022
  2. Tempat: Ruang Rapat dan Ruang Kelas Jurusan Kebidanan
  3. Peserta: stakeholder, bidan desa dan kader
  4. Fasilitator: doden jurusan Kebidanan
  1. Hasil/Output:
  1. Kegiatan bersinergi dengan PKK RW, RT, desa sehingga pengumpulan sasaran lebih mudah
  2. Posyandu sudah berjalan namun khusus remaja hanya ada di program posyandu yang isinya hanya NAPZA, Kespro. Sehingga pendampingan khusus remaja bisa dilakukan dengan teman sebaya dan masuk ke sekolah.
  3. Pembentukan tim kecil melalui WA untuk mempermudah koordinasi antar anggota
  4. Posyandu yang sudah berjalan tidak ada masalah yang berarti berdasarkan informasi dari kader kecuali pada ibu nifas yang pendampingannya hanya terbatas di penimbangan bayi dan keluhan pasien namun belum ada penilaian psikologi.
      1. Drafting Model GEMPAR Terintegrasi
  1. Tujuan kegiatan: Menyusun pedoman kegiatan model GEMPAR Terintegrasi berdasarkan berdasarkan hasil need assessment dan Focus Group Discussion.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Rabu, 29 Juni 2022
  2. Tempat: Ruang Rapat Jurusan Kebidanan
  3. Peserta: Dosen Prodi D-III Kebidanan.
  1. Hasil/Output:
  1. Rancangan buku pedoman GEMPAR Terintegrasi telah disusun menjadi 5 bagian inti: konsep pendampingan kelompok, konsep pendampingan individu melalui metode OSOT-Care, Pendampingan kelompok remaja, pendampingan kelompok ibu hamil, pendampingan kelompok WUS (Nifas-Menyusui), dan pendampingan kelompok balita.
  2. Tersusunnya logbook pendampingan yang digunakan mahasiswa dalam mendampingi masyarakat (kelompok sasaran).
      1. Konsultasi Pakar
  1. Tujuan kegiatan: Tersusunnya pedoman kegiatan model GEMPAR Terintegrasi yang valid berdasarkan masukan para pakar.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Kamis, 30 Juni 2022
  2. Tempat: Ruang Rapat Jurusan Kebidanan
  3. Peserta: Dosen Jurusan Kebidanan.
  1. Hasil/Output:
  1. Rancangan buku pedoman GEMPAR Terintegrasi yang telah disusun masih perlu perbaikan dan penambahan beberapa materi untuk Sebagian bab.
  2. Instrumen pendukung harus disiapkan, sebagai bagian dari proses pembelajaran secara utuh.
      1. Workshop Kurikulum (Review Kurikulum)
  1. Tujuan kegiatan: Merencanakan kurikulum Center Of Excellence pendidikan kebidanan “Gempar Terintegrasi”
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Selasa-Rabu, 26 - 27 April 2022
  2. Tempat: Daring via Zoom
  1. Pemateri: Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST., MT dan Dra Jumiarni Ilyas, M.Kes
  2. Peserta: Dosen Kebidanan
  3. Hasil/Output:
  1. OBC (Outome Based Curriculum) perlu dikaji kembali sesuai dengan pengetahuan keilmuan yang di kembangkan.
  2. RPS CoE didefinisikan ulang sehingga nuansa CoE terdiskripsi.
  3. Meyakinkan kembali bahwa program CoE sudah mengarah ke CoE, keterampilan khusus/ aspek pengetahuan harus di ekspresikan, pengetahuan tambahan. Kata kunci program CoE terefleksikan, tidak perlu menambah CPL namum menambah/ mereview/ merubah kata-kata yang merefleksikan CoE. Level Kedalaman dan keluasan D-III Kebidanan.
  4. Menyusun kembali kata kunci program CoE: berdaya saing global, center of excelen, promotif dan preventif Permendikbud no 3 tahun 2020, permendikbud no 7/ 8 2020. panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi gunakan tahun 2020 agar update peraturan. Profelisonalisme sebagai educator, edukasi diarahkan ke Kesmas, bahan kajian sudah ada, insert mata kuliah sudah mengarah ke CoE, Sks adalah wewenang program studi untuk memberikan bobot, proses menghasilkan lulusan harus ada di RPS
  5. Harus jelas perbedaan lulusan mahasiswa D-III dengan profesi bidan sehingga capaian pembelajaran (sikap umum, keterampilan umum, sikap umum, keterampilan umum) juga berbeda.
      1. Workshop Pengembangan Media Edukasi
  1. Tujuan kegiatan: Menghasilkan media eduatif dalam program Center Of Excellence pendidikan kebidanan “Gempar Terintegrasi”
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Rabu-Kamis/15-16 Juni 2022
  2. Tempat: Daring via Zoom
  3. Pemateri: Dr Lidia Susanti, S.P., M.P dan Puryanto, SST., M.Ds
  4. Peserta: Dosen Kebidanan
  1. Hasil/Output:
  1. Dalam membuat games edukasi harus disesuaikan dengan peserta.
  2. Menentukan fokus yang ingin dicapai sehingga media dan output dari games bisa disesuaikan.
  3. Pendekatan denga kelompok remaja bisa dilakukan dengan konten digital melalui youtube dan hal ini bisa berkolaborasi dengan tingkat pendidikan lain salah satunya adalah SMK dengan program magang.
  4. Aplikasi untuk pengembangan konten banyak yang dapat digunakan tergantung tujuan yang akan dicapai.
      1. Workshop Pemberdayaan Masyarakat
  1. Tujuan kegiatan: Menghasilkan buku pedoman pendampingan masyarakat.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Kamis - Jumat, 23 - 24 Juni 2022
  2. Tempat: Ruang Rapat Jurusan Kebidanan
  3. Pemateri:
  • Akademik : Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D (Kepala Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial Universitas Gajah Mada) masih proses dihubungi ulang)
  • Praktisi : Nanang Winarno, S.KM.,MM (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
  1. Peserta: Dosen Prodi kebidanan Malang Poltekkes kemeneks Malang dan Perwakilan dari Direktorat
  1. Hasil:
  1. Narasumber 1 :

Strategi yang diambil menyesuaikan dengan karakteristik masyarakat setempat. Bisa menggunakan sumber daya yang ada di masyarakat, misalkan ada kelompok-kelompok kecil di masyarakat, maka menggunakan pedoman yang mudah digunakan dan dimengerti oleh penerima manfaat/ masyarakat

  1. Narasumber 2:

Strategi yang dapat diambil dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah kabupaten Malang khususnya di daerah Dau adalah yang bisa melibatkan partisipasi masyaakat bisa secara individu/ kelompok. Model yang ditawarkan oleh Prodi D-III kebidanan Malang berupa pendekatan OSOT Care dirasa dapat diterima oleh masyarakat setempat.

      1. Pelatihan Kader Kesehatan Remaja
  1. Tujuan kegiatan: Refreshing pelaksanaan Posyandu Remaja dan sosialisasi penggunaan buku Pemantauan Kesehatan Remaja (PKR) yang digunakan sebagai buku pencatatan pada pelaksanaan Posyandu Remaja.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Sabtu, 23 Juli 2022
  2. Tempat: Balai desa Petungsewu, Dau, Kab.Malang.
  3. Pemateri: Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Malang
  4. Peserta: Kader remaja di desa Petungsewu, Dau, Kab.Malang, sebanyak 14 orang.
  1. Hasil:
  1. Peserta kegiatan seluruhnya remaja putri (100%) sejumlah 14 orang kader kesehatan remaja.
  2. Pengetahuan setelah pelatihan lebih baik dari pengetahuan sebelum kegiatan (kategori baik 64,3% > kategori cukup 50%).
      1. Posyandu Remaja Komprehensif
  1. Tujuan kegiatan: Melakukan kegiatan Posyandu Remaja dan screening terhadap kesehatan remaja.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Rabu - Kamis, 24 - 25 Agustus 2022
  2. Tempat: Balai Desa Petungsewu, Dau, Kab. Malang.
  3. Peserta: remaja di desa Petungsewu, Dau, Kab.Malang, sebanyak 50 orang.
  1. Hasil:
  1. Posyandu remaja dilaksanakan dengan system 5 meja. Pencatatan hasil screening pada Buku Pemantauan Kesehatan Remaja.
  2. Sebagian besar peserta berjenis kelamin perempuan (92%), dan rerata berumur 12-16 tahun (64%).
  3. Hasil screening: klasifikasi IMT mayoritas normal (78%), dan status anemia pada remaja putri mayoritas dalam keadaan normal (69,57%), namun masih terdapat sebesar (21,74%) anemia ringan dan anemia sedang sebesar (8,7%).
      1. Pelatihan Kader Kesehatan Ibu
  1. Tujuan kegiatan: dengan mengikuti pelatihan, kader mampu mengenali kehamilan yang beresiko dan suplementasi tablet tambah darah serta gizi ibu hamil.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Sabtu, 23 Juli 2022
  2. Tempat: Balai desa Petungsewu, Dau, Kab. Malang.
  3. Peserta: kader ibu di desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
  1. Hasil:
  1. Seluruh kader yang diundang dapat hadir dalam pelatihan kader kesehatan ibu
  2. Pada kegiatan pelatihan kader, peserta antusias terhadap kegiatan ini.
  3. Perlu adanya pelatihan lanjutan untuk dapat memperkuat pengetahuan kader dalam upayanya memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil.
      1. Pelatihan Kader Wanita Usia Subur
  1. Tujuan kegiatan: Meningkatkan pengetahuan kader mengenai perencanaan kehamilan, tanda bahaya nifas, teknik menyusui, dan cara memerah dan menyimpan ASI, serta meningkatkan pengetahuan kader mengenai deteksi tanda penyakit mental perinatal.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Sabtu, 23 Juli 2022
  2. Tempat: Balai RW 3, desa Petungsewu, Dau, Kab. Malang.
  3. Peserta: Kader Wanita Usia Subur di Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang yaitu sebanyak 25 orang.
  1. Hasil:

Tujuan pelatihan secara keseluruhan tercapai. Pengetahuan kader mengenai perencanaan kehamilan mengalami peningkatan rerata dari 50 (skala 100) menjadi 70. Pengetahuan kader mengenai tanda bahaya nifas mengalami peningkatan dari rerata 60 menjadi 80. Pengetahuan kader mengenai teknik menyusui meningkat, dari rerata 50 menjadi 70. Untuk pengetahuan kader mengenai cara memerah dan menyimpan ASI juga mengalami peningkatan rerata dari 50 menjadi 70. Pengetahuan kader mengenai deteksi tanda penyakit mental perinatal juga mengalami peningkatan rerata yang signifikan pada pre dan post test, dari 40 menjadi 70 (skala 100).

      1. Screening Kesehatan Wanita Usia Subur
  1. Tujuan kegiatan: Screening Kesehatan Wanita Usia Subur melalui pemeriksaan Sadanis (Periksa Payudara Klinis) dan IVA-Test (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Rabu - Kamis, 24-25 Agustus 2022.
  2. Tempat: Polindes desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang
  3. Peserta: Wanita Usia Subur di Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang yaitu sebanyak 15 orang.
  1. Hasil:
  1. Dari total peserta, mayoritas berusia 20-35 tahun (53%), dengan paritas multipara (60%), dan penggunaan kontrasepsi IUD (40%).
  2. Hasil pemeriksaan Sadanis negative (-) sebesar 100%.
  3. Hasil pemeriksaan IVA Test hasil (-) sebanyak 100%.
      1. Pelatihan Kader Balita
  1. Tujuan kegiatan: meningkatkan pengetahuan kader balita tentang pertumbuhan dan perkembangan balita, stimulasi perkembangan, dan pembuatan MP-ASI.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Sabtu, 23 Juli 2022
  2. Tempat: Desa Petungsewu, Dau, Kab. Malang
  1. Peserta: Kader Balita di Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang, sebanyak 25 orang.
  2. Hasil:

Tujuan pelatihan secara keseluruhan tercapai. Pengetahuan kader mengenai pertumbuhan mengalami peningkatan rerata dari 65 (skala 100) menjadi 75. Pengetahuan kader mengenai perkembangan mengalami peningkatan dari rerata 70 menjadi 80. Untuk pengetahuan kader mengenai stimulasi perkembangan juga mengalami peningkatan rerata dari 50 menjadi 70. Pengetahuan kader mengenai cara stimulasi perkembangan juga mengalami peningkatan rerata yang signifikan pada pre dan post test, dari 60 menjadi 80 (skala 100). Sedangkan pengetahuan kader mengenai gizi dan pembuatan MP-ASI hanya mengalami peningkatan 5 poin (rerata pretest sebesar 60, dan posttest sebesar 65).

      1. Sosialisasi Model dan Pedoman GEMPAR-Terintegrasi
  1. Tujuan kegiatan: diseminasi hasil dan keluaran, monitoring dan evaluasi program kegiatan.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Kamis, 27 Oktober 2022 dan kamis, 8 Desember 2022.
  2. Tempat: Auditorium Poltekkes Kemenkes Malang dan Pendopo Abundacio Kec.Dau, Kab.Malang.
  3. Pemateri: Tim CoE.
  4. Peserta: 24 dan 45 0rang.
  1. Hasil/Output:
  1. Kegiatan pada hari Kamis, tanggal 27 Oktober 2022

Pada kegiatan sosialisasi 1 ini disampaikan mengenai hasil kegiatan CoE: GEMPAR Terintegrasi Prodi D-III Kebidanan Poltekkes Malang secara umum. Program ini menekankan pada diseminasi implementasi Model Pembelajaran GEMPAR Terintegrasi yang telah dikembangkan modelnya, Inserting Kurikulum ke dalam Mata Kuliah Melalui Praktikum Real Setting MK PPM dan Promkes, dan hasil kegiatan CoE, GEMPAR Terintegrasi yang telah dilaksanakan sampai bulan Oktober 2022. Terdapat beberapa masukan dan koreksi, diantaranya: tentang penggunaan website edukasi tentang kesehatan remaja dan kurikulum pendampingan untuk anggota masyarakat.

  1. Kegiatan pada hari Kamis, 8 Desember 2022

Pada kegiatan sosialisasi ke-2, Prodi D-III Kebidanan Poltekkes Malang memaparkan hasil kegiatan CoE GEMPAR Terintegrasi Prodi secara keseluruhan pada tahun 2022. Disamping mendapatkan beberapa masukan, kami juga menggali testimoni warga dan kader kesehatan berkaitan dengan pendampingan yang telah dilakukan selama satu tahun. Warga desa Petungsewu membuat pernyataan komitmen dan solusi bersama terkait permasalahan dan upaya mengatasi masalah yang telah dilaksanakan selama satu tahun.

Kendala utama dalam mengatasi masalah kesehatan di desa Petungsewu adalah factor ekonomi dan masih kentalnya budaya/ tradisi di desa. Pada kegiatan pendampingan kesehatan balita, kader menyatakan bahwa partisipasi ibu balita kurang. Pada kegiatan pendampingan ibu nifas, cakupan KF 1 dan KF 2 sebanyak 0%. Hal ini amsih menjadi kendala dalam upaya pendampingan kelompok. Sedangkan berkaitan dengan masalah pernikahan dini, bahwa data yeng tercatat merupakan data dari luar petungsewu (Wanita). Kenyataannya pernikahan remaja Wanita (usia <20 tahun) di desa Petungsewu sudah berkurang dari tahun sebelumnya.

Hasil evaluasi program kegiatan: pada tahapan persiapan, sebagian besar masyarakat dan stakeholder mengatakan bahwa persiapan program dilakukan dengan baik (52%). Pada tahapan pelaksanaan program dinyatakan baik (64%). Untuk monitoring dan evaluasi program juga baik (80%). Pada hasil dan luaran kegiatan dianggap baik (78%). Meskipun pada beberapa indicator ada yang menilai kurang, namun secara keseluruhan program ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat dan stakeholder. Penilaian yang belum maksimal menjadikan masukan dan evaluasi untuk kami agar ke depan lebih baik.

      1. Pendampingan Kesehatan Remaja
  1. Tujuan kegiatan: mendampingi remaja guna optimalisasi kesehatan remaja dalam implementasi program GEMPAR-Terintegrasi dalam ranah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di wilayah binaan desa Petungsewu.
  2. Pelaksanaan:
  1. Tanggal:

RW

BULAN

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

 

RW 1

8 Juli 2022

10 Agustus 2022

5 September 2022

10 Oktober 2022

14 November 2022

 

RW 2

14 Juli 2022

15 Agustus 2022

9 September 2022

15 Oktober 2022

19 November 2022

 

RW 3

19 Juli 2022

25 Agustus 2022

13 September 2022

17 Oktober 2022

22 November 2022

 

RW 4

26 Juli 2022

29 Agustus 2022

19 September 2022

18 Oktober 2022

28 November 2022

 

  1. Tempat: Balai RW 1, 2, 3, dan 4, desa Petungsewu kecamatan Dau kabupaten Malang.
  2. Pemateri: mahasiswa Prodi D-III Kebidanan didampingi dosen pembimbing
  3. Peserta: Remaja desa Petungsewu, dengan jumlah rincian sebagai berikut:

RW

BULAN

(Orang)

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

 

RW 1

12

14

14

14

14

 

RW 2

11

12

14

12

14

 

RW 3

14

14

12

14

12

 

RW 4

15

14

14

15

15

 

Jumlah

52

54

54

55

55

 

 

  1. Hasil/Output:

Peserta Posyandu remaja yang aktif selama program pendampingan Remaja sebanyak 55 orang. Mayoritas peserta berusia 12-16 tahun (63,6%), dengan paserta perempuan (89%), dan peserta laku-laki (11%). Hasil screening kesehatan didapatkan data bahwa remaja di desa Petungsewu mempunyai status gizi normal (74,55%). Masih dijumpai status gizi kurus (18,18%) dan status gizi gemuk (7,27%). Pada peserta perempuan, angka anemia ringan sebesar (24,49%) dan anemia sedang (8,16%).

Pada identifikasi pengetahuan remaja, terjadi peningkatan pengetahuan remaja antara sebelum dan sesudah pendampingan, dalam kategori cukup (69,09%) menjadi kategori baik (83,64). Sedangkan untuk perilaku juga mengalami peningkatan perilaku, dari kategori cukup (49,09%) menjadi kategori baik (83,64%). Berdasarkan penilain ini, maka tujuan kegiatan tercapai, yaitu adanya peningkatan pengetahuan dan perilaku remaja yang didampingi.

Jumlah peserta yang aktif tiap bulannya hanya berjumlah 55 orang dari 522 jiwa (10,5%). Peserta remaja yang mengikuti Posyandu remaja hanya 10% dari total remaja yang ada di desa Petungsewu. Tentunya hal ini masih jauh dari target yaitu 20%. Terdapat beberapa kendala, diantaranya: pelaksanaan Posyandu remaja yang diadakan di hari kerja, banyaknya remaja yang sudah bekerja, tidak terbiasa mengikuti kegiatan kemasyarakatan, dan kurangnya minat remaja dalam mengikuti kegiatan. Partisipasi remaja dalam kegiatan pendampingan kesehatan/Posyandu remaja meningkat dari pelaksanaan bulan pertama ke bulan berikutnya.

Berkaitan tentang pernikahan usia dini, dapat disimpulkan bahwa meskipun terjadi penurunan persentase usia pernikahan dini (<20 tahun) dari tahun 2020, 2021 dan 2022 yaitu menjadi 24%, namun hal ini tetap menjadi masalah utama. Penyebab terjadinya pernikahan usia dini/ remaja di desa Petungsewu karena adanya tradisi yang sejak lama dipraktikkan yang mengangkut budaya setempat. Budaya tersebut diantaranya: adanya upaya perjodohan dari orang tua, dan budaya pantang menolak lamaran. Kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak juga menjadi pemicu terjadinya menikah di usia dini. Upaya pendampingan telah dilakukan secara intensif selama 6 bulan. Namun hal ini dirasa belum cukup memadai untuk merubah pola pikir dan perilaku warga akan kesehatan. Pemerintah desa, Puskesmas dan instansi terkait perlu terus melakukan pendampingan dan edukasi kepada remaja dan khususnya orang tua terkait pentingnya penundaan usia menikah agar system reproduksi berkembang dengan sempurna dan siap secara mental.

Berdasarkan pemaparan hasil di atas, beberapa target belum sesuai, untuk itu ada beberapa strategi lanjutan yang akan kami rencanakan, diantaranya: berinovasi dalam pelaksanaan Posyandu Remaja, digitalisasi dalam edukasi kesehatan remaja melalui website kesehatan remaja, dan bekerja sama dengan instansi sekolah di sekitar desa Petungsewu untuk melaksanakan Posyandu Remaja.

      1. Posyandu Remaja Komprehensif
  1. Tujuan kegiatan: screening kesehatan remaja, edukasi kesehatan remaja, dan pelatihan kader remaja.
  2. Pelaksanaan:
  1. Hari/ Tanggal: Selasa, 29 November 2022.
  2. Tempat: SMP Negeri 1 Dau.
  3. Pemateri: Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A.Per.Pen., M.Kes., Naimah, SKM., M.Kes., Gita Kostania, SST., M.Kes., Afnani Toyibah,A.Per.Pen.,M.Pd., Desy Dwi Cahyani, SST., M.Keb.
  4. Peserta: 50 0rang
  1. Hasil/Output:

Pelaksanaan kegiatan screening kesehatan remaja ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana atas kerjasama dengan SMP Negeri 1 Dau. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Dau Tepatnya Aula untuk edukasi kelas VII dan Laboratorium untuk Screening Anemia pada 29 November 2022. Kegiatan dapat berjalan tepat waktu sesuai yang direncanakan, yaitu pada Pukul 08.00-12.00 WIB.

Pengetahuan remaja mengenai anemia dalam kategori baik (69%) dari pretest dalam kategori kurang (63,8%). Pengetahuan tentang kebersihan diri pada pretest katogori kurang (61%) pada posttest menjadi baik (68%).

Pada pelaksanaan Posyandu remaja didapatkan hasil screening bahwa mayoritas remaja di SMP N 1 Dau memiliki berat badan kurang (46%). Sedangkan untuk anemia, didapatkan hasil bahwa mayoritas tidak menderita anemia, Hb <12 g/dL sebanyak (92%).

Sedangkan untuk hasil pelatihan kader remaja, pada pretest kategori kurang (44%) menjadi baik (7-%) pada saat postest.

      1. Pendampingan Kesehatan Ibu Hamil
  1. Tujuan kegiatan: mendampingi ibu hamil guna optimalisasi kesehatan ibu hamil dalam implementasi program GEMPAR-Terintegrasi dalam ranah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di wilayah binaan desa Petungsewu.
  2. Pelaksanaan:
  1. Tanggal:

RW

BULAN

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

 

RW 1

8 Juli 2022

10 Agustus 2022

5 September 2022

10 Oktober 2022

14 November 2022

 

RW 2

14 Juli 2022

15 Agustus 2022

9 September 2022

15 Oktober 2022

19 November 2022

 

RW 3

19 Juli 2022

25 Agustus 2022

13 September 2022

17 Oktober 2022

22 November 2022

 

RW 4

26 Juli 2022

29 Agustus 2022

19 September 2022

18 Oktober 2022

28 November 2022

 

 

  1. Tempat: Balai RW 1, 2, 3, dan 4, desa Petungsewu kecamatan Dau kabupaten Malang.
  2. Pemateri: mahasiswa Prodi D-III Kebidanan didampingi dosen pembimbing
  3. Peserta: ibu hamil desa Petungsewu, dengan jumlah rincian sebagai berikut:

 

 

RW

BULAN

(Orang)

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

 

RW 1

3

3

3

3

3

 

RW 2

6

6

6

6

6

 

RW 3

5

5

5

5

5

 

RW 4

6

6

6

6

6

 

Jumlah

20

20

20

20

20

 

 

  1. Hasil/Output:

Ibu Hamil yang didampingi dari bulan Juli-November 2022 sebanyak 20 orang. Sebagian besar ibu hamil berusia 20-35 tahun (65%) dan Sebagian besar merupakan multigravida (55%). Cakupan K1 20, K4 19, K6 20.

Pada identifikasi pengetahuan remaja, terjadi peningkatan pengetahuan remaja antara sebelum dan sesudah pendampingan, dalam kategori cukup (45%) menjadi kategori baik (55%). Sedangkan untuk perilaku juga mengalami peningkatan perilaku, dari kategori cukup (40%) menjadi kategori baik (60%).

Jumlah peserta yang aktif tiap bulannya hanya berjumlah 20 ibu hamil dari 30 ibu hamil (67%). Tentunya hal ini masih jauh dari target. Terdapat beberapa kendala, diantaranya: pelaksanaan kelas ibu hamil diadakan di hari kerja, beberapa ibu hamil tidak bisa mengikuti dikarenakan tidak mendapatkan ijin dari tempat kerja. Untuk itu ada beberapa strategi lanjutan yang akan kami kembangkan, diantaranya: pelaksanaan kelas ibu hamil dilaksanakan diluar jam kerja..

      1. Pendampingan Kesehatan Wanita Usia Subur (Ibu Nifas-Menyusui)
  1. Tujuan kegiatan: mendampingi WUS (ibu nifas-menyusuiu) guna optimalisasi kesehatan WUS (ibu nifas-menyusui) dalam implementasi program GEMPAR-Terintegrasi dalam ranah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di wilayah binaan desa Petungsewu.
  2. Pelaksanaan:
  1. Tanggal:

RW

BULAN

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

 

RW 1

11 Juli 2022

11 Agustus 2022

6 September 2022

11 Oktober 2022

17 November 2022

 

RW 2

15 Juli 2022

16 Agustus 2022

10 September 2022

19 Oktober 2022

22 November 2022

 

RW 3

20 Juli 2022

26 Agustus 2022

16 September 2022

21 Oktober 2022

25 November 2022

 

RW 4

27 Juli 2022

30 Agustus 2022

20 September 2022

24 Oktober 2022

29 November 2022

 

 

  1. Tempat: Tempat: Balai RW 1, 2, 3, dan 4, desa Petungsewu kecamatan Dau kabupaten Malang.
  2. Pemateri: mahasiswa Prodi D-III Kebidanan didampingi dosen pembimbing
  3. Peserta: ibu nifas-menyusui desa Petungsewu, dengan jumlah rincian sebagai berikut:

 

RW

BULAN

(Orang)

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

 

RW 1

3

3

2

4

3

 

RW 2

4

3

3

4

4

 

RW 3

4

3

3

3

3

 

RW 4

3

4

3

2

4

 

Jumlah

14

13

11

13

14

 

 

  1. Hasil/Output:

Pendampingan WUS (ibu nifas dan menyusui) dilakukan bersamaan dengan dilakukannya Posyandu balita. Total ibu nifas yang aktif datang pada saat pendampingan sebanyak 16 orang (Tabel 3.2.), namun tidak semua ibu nifas hadir sebanyak 5 kali sesuai program pendampingan. Jumlah persalinan baru selama dilakukan pendampingan pada bulan Juli s.d. November 2022 sebanyak 34 persalinan. Apabila dipersentase berdasarkan jumlah persalinan, maka persentase kehadiran sebesar (47,05%).

Usia bayi pada saat dilakukan pendampingan pertama kali mayoritas 29 hari s.d. 6 bulan (81%). Sesuai dengan pembagian kunjungan nifas (KF), maka mayoritas datang pada KF 4 (29 s.d. 42 hari PP) sebesar (56,25%). Setelah dilakukan program pendampingan, terjadi perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah pendampingan dari kategori cukup (75%) menjadi kategori baik (75%).

Pendampingan yang dilakukan belum maksimal, dapat dilihat dari indicator capaian program. Hal ini disebabkan oleh banyak factor, diantaranya yang menjadi factor utama adalah adanya budaya bahwa bayi dan ibu nifas dilarang ke luar rumah sebelum usia anak menginjak “selapan hari” (35 hari). Hal ini yang menjadi kendala utama dalam mengumpulkan ibu nifas secara berkelompok. Untuk itu pendampingan secara individu dalam konsep OSOT-Care menjadi alternatif dalam meningkatkan cakupan kunjungan nifas dan cakupan kunjungan neonatus.

      1. Skrining Kesehatan Wanita Usia Subur
  1. Tujuan kegiatan: melaksanakan kegiatan skrining kesehatan wanita usia subur (edukasi dan skrining kesehatan pasangan calon pengantin) bekerjasama dengan KUA Kecamatan Dau dan Puskesmas Dau.

 

 

 

  1. Pelaksanaan:

No

Tanggal

Jam

Jumlah Sasaran

Tempat

1.

28 September 2022

09.00-12.00

35 orang

KUA Dau

2.

3 Oktober 2022

09.00-12.00

25 orang

KUA Dau

3.

19 November 2022

09.00-12.00

25 orang

KUA Dau

 

Pemateri adalah mahasiswa Prodi D-III Kebidanan didampingi pleh dosen pembimbing. Peserta adalah pasangan calon pengantin yang terdaftar di KUA Dau.

  1. Hasil/Output:

Hasil pre dan posttest pada catin tentang pola hidup sehat dalam kategori kurang (56%) dan meningkat setelahnya menjadi baik (65%). Hasil pre dan posttest pada catin tentang infeksi menular seksual dalam kategori kurang (63%) dan meningkat setelahnya menjadi baik (70%). Hasil pre dan posttest pada catin tentang screening prakonsepsi dalam kategori kurang (63%) dan meningkat setelahnya menjadi baik (70%). Hasil pre dan post test pada catin tentang persiapan fisik dan mental untuk persiapan kehamilan dalam kategori kurang (57%) dan meningkat setelahnya menjadi baik (74%). Hasil pre dan post test pada catin tentang nutrisi untuk persiapan kehamilan dalam kategori kurang (66%) dan meningkat setelahnya menjadi baik (78%).

Calon pengantin (catin) yang mengikuti screening sebanyak 85 orang, dengan rincian catin perempuan (53%) dan catin laki-laki (47%). Mayoritas berusia 20-30 tahun (38%), dengan pendidikan terakhir SMA/ sederajat (47%).

Berdasarkan hasil screening, untuk data umum: mayoritas catin mengakses/ terpapar informasi yang berkaitan dengan seksualitas pada usia 12-14 tahun (54,68%); mendapatkan sumber informasi kesehatan reproduksi dan kesehatan pra nikah dari mengakses internet (35%). Untuk pengkajian umum, didapatkan hasil bahwa mayoritas catin memiliki tinggi badan lebih dari 145 cm (81%), dan tidak memiliki tanda-tanda anemia (82%), memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) normal (18 s.d. 25) sebesar (51%), dan tidak memiliki gejala hipertensi (TD < 140/80 mmHg) sebesar (97%).

Mengenai perilaku beresiko: Sebagian besar catin belum pernah berhubungan seksual (75%), belum pernah melakukan perilaku seksual kea rah penetrasi seksual (deep kiss, petting) sebesar (88%), belum pernah melakukan hubungan seksual dengan lebih dari 1 orang (96%), tidak pernah menggunakan jarum suntik secara bergantian (100%), dan tidak pernah melakukan Tindakan aborsi (100%).

Berkaitan dengan kesehatan mental, catin mengatakan bahwa mereka tidak insecure (82%), dan tidak insecure dalam citra tubuh dan gangguan kesemasan social (57%). Tentang gaya hidup, mereka menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kebiasaan merokok (80%), dan melakukan aktifitas fisik olah raga minimal 1 minggu 3 kali (23%).

Berkaitan tentang penyalahgunaan obat, mereka menyatakan bahwa mereka tidak pernah berkendara baik sendiri maupun dengan orang lain dalam kondisi mabuk atau setelah menggunakan obat-obatan (90%), mereka merasa relaks ketika mengkonsumsi alkohol ataupun obat penenang yang lain (3,5%), pernah mengkonsumsi alkohol/ obat penenang (8%), memiliki teman dekat yang mengkonsumsi alkohol dan obat- obatan terlarang (10%), dan memiliki anggota keluarga yang mempunyai masalah dengan alkohol dan obat-obatan (4,7%).

Hasil screening tentang kekerasan dalam masa pacarana, mereka menyatakan bahwa mereka pernah/saat ini sedang menjalin hubungan relationship dengan teman (pacaran) (35%), pernah mendapatkan kekerasan verbal dengan pasangan (ucapan yang membuat tidak nyaman) (1%), dan pernah mendapatkan kekerasan fisik dari pasangan (misalnya ditendang, ditampar) (1%).

Data tentang Riwayat kesehatan, menderita caries dentis kronis (5,88%), sedang menderita TBC yang masih dalam pengobatan atau menjalani pengobatan yang tidak rutin (0%), dan mengkonsumsi obat anti kejang (anti konvulsan) (0%).

Berkaitan tentang paparan zat berhabaya, kebiasaan konsumsi makanan sayuran mentah dan konsumsi daging kurang matang (8,23%), paparan kotoran hewan peliharaan (burung dan kucing) (4,7%), paparan asap rokok (24,7%), paparan polusi udara, asap pabrik, atau pestisida (9,4%), konsumsi protein dari ikan laut dalam yang diduga mengandung merkuri (makarel, todak, hiu) (4,7%), menggunakan bahan kosmetik yang diduga mengandung merkuri, BHA, hidroquin, retinoid (4,7%), dan makanan dan minuman berpengawet/ siap saji/ junkfood, tinggi gula (22,35%).

Tentang Riwayat kesehatan keluarga: riwayat abortus berulang pada keluarga (3,5%), riwayat kelainan bawaan (down syndrome, labio sciziz, kelainan jantung bawaan) (0%), riwayat Hipertensi (3,5%), riwayat Diabetus Melitus (4,7%), riwayat Epilepsi (0%), riwayat autoimun (Lupus) (0%), dan riwayat Thalasemia (0%).

      1. Pendampingan Kesehatan Balita
  1. Tujuan kegiatan: mendampingi ibu balita guna optimalisasi kesehatan balita dalam implementasi program GEMPAR-Terintegrasi dalam ranah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di wilayah binaan desa Petungsewu.
  2. Pelaksanaan:
  1. Tanggal:

RW

BULAN

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

 

RW 1

12Juli 2022

12 Agustus 2022

7-Sep 2022

12 Oktober 2022

18-Nov 2022

 

RW 2

16 Juli 2022

18 Agustus 2022

12-Sep 2022

20 Oktober 2022

23-Nov 2022

 

RW 3

21 Juli 2022

27 Agustus 2022

17-Sep 2022

25 Oktober 2022

26-Nov 2022

 

RW 4

28 Juli 2022

31Agustus 2022

21-Sep 2022

29 Oktober 2022

30-Nov 2022

 

 

  1. Tempat: Balai RW 1, 2, 3, dan 4, desa Petungsewu kecamatan Dau kabupaten Malang.
  2. Pemateri: mahasiswa Prodi D-III Kebidanan didampingi dosen pembimbing
  3. Peserta: ibu balita desa Petungsewu, dengan jumlah rincian sebagai berikut:

RW

BULAN

(Orang)

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

 

RW 1

10

8

10

15

17

 

RW 2

7

6

9

13

13

 

RW 3

8

7

12

14

16

 

RW 4

12

6

14

18

22

 

Jumlah

37

27

45

60

68

 

 

  1. Hasil/Output:

Peserta Posyandu Balita yang aktif selama program Pendampingan Balita sebanyak 68 orang. Mayoritas peserta berusia 1-5 tahun (69,2%), dengan paserta perempuan (57,4%), dan peserta laki-laki (42,6%). Hasil keikutsertaan balita dalam posyandu didapatkan data bahwa Balita di desa Petungsewu yang mengikuti Posyandu adalah (35,16%). Masih banyak Ibu Balita yang tidak memeriksakan anaknya ke posyandu, dan dapat diakibatkan oleh beberapa kasus.

Pada identifikasi pengetahuan Ibu Balita, terjadi peningkatan pengetahuan pada Ibu Balita antara sebelum dan sesudah pendampingan, dalam kategori cukup (61.76%) menjadi kategori baik (73.52%). Sedangkan untuk perilaku juga mengalami peningkatan perilaku, dari kategori cukup (45.59%) menjadi kategori baik (75%).

Jumlah peserta yang aktif tiap bulannya hanya berjumlah 68 orang dari 193 orang (35,23%). Peserta Balita yang mengikuti Posyandu Balita hanya 1:35 dari total Balita yang ada di desa Petungsewu. Tentunya hal ini masih jauh dari target. Terdapat beberapa kendala, diantaranya: kurangnya pengetahuan ibu mengenai manfaat posyandu dan masih belum menganggap posyandu sebagai suatu hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anaknya, dan tidak membawa anaknya ke posyandu jika tidak ada jadwal imunisasi dasar. Dalam beberapa kasus juga mungkin didapatkan bahwa ibu memilih membawa balitanya ke Fasilitas Kesehatan lain atau karena waktu diadakannya Posyandu tidak sesuai dengan jadwal nyaman ibu membawa balitanya. Untuk itu ada beberapa strategi lanjutan yang akan kami kembangkan, diantaranya: berinovasi dalam pelaksanaan Posyandu Balita yaitu dengan mengadakan edugames dan stimulasi tumbuh kembang balita di posyandu, pemberian Pendidikan Kesehatan dengan melakukan demonstrasi dan praktik, juga bekerja sama dengan instansi Kesehatan, puskesmas, dan kader di desa Petungsewu untuk lebih gencar mengajak warganya untuk memanfaatkan fasilitas Kesehatan gratis yang sudah disediakan oleh pemerintah.

    1. Luaran Kegiatan

7.3.1. Luaran Kegiatan Sesuai Indikator Luaran

Luaran kegiatan yang sudah kami capai dalam kurun waktu satu tahun berupa:

    1. Kurikulum Pendidikan D-III kebidanan Malang Poltekkes Kemenkes Malang yang menambahkan program Gempar terintegrasi untuk 9 Mata kuliah pendukung keunggulan Program Studi. Upaya ini dengan menambahkan bahan kajian terkait program GEMPAR Terintegrasi dalam mata kuliah pendukung keunggulan program Studi yang berkaitan dengan mata kuliah PPM (Pengorganisasian dan Penggerakkan Peran Serta Masyarakat), Promosi Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Askeb Komunitas, Praktik Komunitas, Askeb Kehamilan, Askeb Persalinan dan BBL, Askeb nifas dan menyusui, dan askeb neonatus bayi balita anak prasekolah. Untuk implementasi pada praktikum Real Setting MK PPM dan Promkes.
    2. Draft pedoman kegiatan GEMPAR Terintegrasi bagi institusi pendidikan. Rancangan ini sekaligus menjadi pedoman mahasiswa dalam melaksanakan praktikum real setting di wilayah binaan.
    3. Buku Pemantauan Kesehatan Remaja dan Log Book Pendampingan Kesehatan Remaja, ibu dan anak. Produk-produk ini telah kami gunakan dalam pelaksanaan pendampingan dan kegiatan mahasiswa di tahun 2022, dan akan tetap digunakan untuk pelaksanaan tahun berikutnya.

7.3.2. Capaian Program

7.3.2.1. Konsep GEMPAR Terintegrasi dalam Ranah Praktikum Klinik

Konsep Gempar Terintegrasi dalam ranah praktikum adalah dengan menyelenggarakan pembelajaran praktikum dengan metode pembelajaran berupa praktikum langsung kepada masyarakat desa Petungsewu melalui mata kuliah PPM. Pada kegiatan ini, mahasiswa belajar untuk melakukan pengkajian kepada masyarakat. Setelah melakukan pengakajan mereka melakukan analisiis untuk mendapatkan temuan permasalahan kesehatan ibu dan anak. Berdasarkan temuan permasalahan tersebut, mahasiswa melaksanakan praktik pendampingan kepada masyarakat yaitu pada kelompok ibu hamil, kelompok ibu nifas dan menyusui, kelompok ibu balita dan kelompok remaja. Pendampingan secara individu juga dilaksanakan dengan menggunakan konsep One Student One Taget of Care (OSOT) berdasarkan kelompok yang mahasiswa dampingi.

Selain melaksanakan kegiatan tersebut, mahasiswa juga melaksankana kegiatan upaya pelayanan kesehatan lainnya di desa yaitu menyelenggarakan kegiatan posyandu remaja komprehensif dan skrining kanker payudara dan serviks pada wanita usia subur. Upaya pelayanan kesehatan lainnya yang melibatkan lintas sector adalah pemberian edukasi kepada calon pengantin di KUA kecamatan Dau Malang dan edukasi kesehatan secara umum maupun kesehatan reproduksi sekaligus skrening anemia pada siswa dan siswi SMP 1 Dau Malang.

7.3.2.2. Perubahan Kurikulum Institusi

Perubahan Kurikulum institusi pendidikan D-III kebidanan Malang Poltekkes Kemenkes Malang diselenggarakan melalui kegiatan workshop diagnostik kurikulum berdasar masukan atau hasil FGD di desa Petungsewu yang mengerucut kepada 9 mata kuliah pendukung keunggulan program studi dengan terfokus pada 2 mata kuliah yang ada pada saat pembelajaran semester Gasal TA 2022/2023 yaitu mata kuliah Promosi Kesheatan dan PPM. Perubahan kurikulum ini, setelah workshop diagnostic, langsung diterapkan kepada mahasiswa melalui pembelajaran praktikum yang langsung turun di masyarakat untuk melaksankana kegiatan praktikum mata kuliah sekaligus melaksanakan kegiatan COE Gempar Terintegrasi dengan melakukan pendampingan kepada kelompok remaja, ibu dan anak.

7.3.2.3. Inovasi dalam Kegiatan Pembinaan Kesehatan Remaja

Inovasi yang telah diberikan oleh Program Studi D-III kebidanan kaitannya dengan kegiatan pembinaan kesehatan remaja adalah :

  1. Terselenggaranya posyandu remaja di desa Petungsewu kecamatan Dau Malang yang diawali dengan pembentukan posyandu remaja, kemudian melatih kader posyandu dan mengenalkan tambahan satu ( meja untuk kegiatan edugame maupun demonstrasi yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan posyandu remaja. Adanya tambahan 1 meja ini adalah untuk melengkapi 5 meja yang telah dikenal oleh kader posyandu sekaligus menarik perhatian dari remaja untuk bergabung dan melaksanakan pemeriksaan kesehatan pada posyandu ini. Meja ke-6 ini berisi permainan yang melibatkan partisipasi seluruh peserta posyandu, melibatkan kemampuan berpikir, emosi dan juga pergerakan mereka selama mengikuti kegiatan posyandu.
  2. Terselenggaranya kegiatan posyandu remaja dengan menyasar pada siswa SMP dengan melibatkan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler UKS untuk menjadi kader posyandu. Pelaksanaan posyandu remaja di SMP konsepnya sama dengan posyandu remaja yang ada di desa yaitu menggunakan 6 meja dengan meja keenam sebagai meja edugame ataupun demonstrasi dan juga melakukan skrening anemia pada siswi SMP.
  3. Terselenggaranya edukasi pada calon pengantin dengan melibatkan partisipasi lintas sector yakni KUA kecamatan Dau Malang. Edukasi ini dilakukan kepada pasangan calon pengantin yang datang ke KUA untuk mendaptkan bimbingan pernikahan dari pihak KUA sekaligus mendapatkan pendidikan kesehatan terkait persiapan calon pengantin menghadapi kehamilan dan kesehatan reproduksinya dari Prodi D-III Kebidanan Malang.

7.3.3. Luaran dalam Bentuk Produk

Luaran yang telah dihasilkan berkaitan dengan pengembangan program unggulan ini adalah:

  1. Pedoman/ Panduan dan Media Edukasi yang sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual
  1. Buku Pemantauan Kesehatan Remaja (HKI): Permohonan: EC00202237772, tanggal 20 Juni 2022, Nomor Pencatatan: 000353383.
  2. Booklet Pelatihan Kader Ibu (HKI): EC00202237768, tanggal 20 Juni 2022, Nomor Pencatatan: 000353379.
  3. Booklet Early Detection of Perinatal Mental Health (HKI): Permohonan: EC00202247560, tanggal 26 Juli 2022, Nomor Pencatatan: 000363289.
  4. Pedoman Focus Group Discussion (HKI): Permohonan: EC00202257075, tanggal 25 Agustus 2022, Nomor Pencatatan: 000372809.
  5. Lembar Balik Kader Sahabat Ibu Hamil (HKI): Permohonan: EC00202237827, tanggal 20 Juni 2022, Nomor Pencatatan: 000353442.
  6. Perencanaan Keuangan untuk Persalinan (HKI): Permohonan: EC00202247560, tanggal 26 Juli 2022, Nomor Pencatatan: 000363289.
  1. Publikasi
  1. Artikel: Pemberdayaan Kader Kesehatan Remaja Melalui Program Pelatihan Dan Pendampingan Posyandu Remaja. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan, Vol.8 No.1 (2022).

https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/1023

  1. Pemberdayaan Kader dalam Meningkatkan Kesehatan Melalui Pelatihan Berbasis Kearifan Lokal. Idea Pengabdian Masyarakat, Volume 2, Issue 03 July 2022.

http://ideapengabdianmasyarakat.ideajournal.id/index.php/ipm/article/view/140

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment