Kuliah Tamu: \"Peran Bidan Sebagai Agent of Change Kesehatan Maternal Perempuan\" oleh Mahasiswi D3

By PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN MALANG 15 Jan 2025, 15:55:19 WIB Kuliah Tamu / Guest Lecture
Kuliah Tamu: \"Peran Bidan Sebagai Agent of Change Kesehatan Maternal Perempuan\" oleh Mahasiswi D3

Kamis, 12 Mei 2022

Pada Kamis, 12 Mei 2022, Program Studi D3 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang sukses menggelar sebuah kuliah tamu bertema "Peran Bidan Sebagai Agent of Change Kesehatan Maternal Perempuan." Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk mahasiswa, dosen, serta para praktisi kesehatan yang memiliki minat besar dalam isu kesehatan maternal. Bertempat di aula utama kampus, acara ini dirancang untuk memperluas wawasan para calon bidan tentang pentingnya peran mereka dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, khususnya dalam kesehatan ibu dan anak.

Pembukaan Acara dan Sambutan Inspiratif

Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang, Ibu Naimah, SKM., M.Kes. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa bidan memiliki peran yang tidak tergantikan dalam mendukung pencapaian target pembangunan kesehatan nasional. "Bidan bukan hanya pendamping persalinan, tetapi juga agen perubahan yang membawa dampak besar bagi kesehatan ibu dan anak di masyarakat," ujar beliau.

Semangat Hari Bidan Internasional yang diperingati setiap tanggal 5 Mei juga menjadi latar belakang penting dari pelaksanaan kuliah tamu ini. Melalui kegiatan ini, mahasiswa kebidanan diharapkan lebih memahami esensi profesi mereka sebagai pelopor kesehatan perempuan.

Paparan Ilmiah oleh Narasumber Ahli 1

Kuliah tamu menghadirkan Dr. Hanung Prasetya, A.Md.Kp., S.Psi., M.Si(Psi) seorang yang telah berkecimpung dalam bidang ini. Dalam paparannya, Dr. Hanung menjelaskan bagaimana cara Membangun Pendekatan Efektif Berbasis Neuro-Linguistic Programing (NLP) Pada Komunasi Bidan. Beliau menyoroti beberapa poin kunci: (Dessy Dwi Cahyani, S.ST., M.Keb)

  1. Riview Profesi Bidan

Bidan berasal dari kata ”widwan” yang berarti perempuan bijak, menurut beliau dunia membutuhkan peran bidan dari sekarang dan selamanya

  1. Sekilas Komunikasi

Dr. Hanung mengatakan bidan perlu belajar tentang komunikasi dikarenakan karakter seorang bidan diwajibkan bertanggungjawab, mahir dalam bekerja, mempertahankan kualitas yang baik, tidak membedakan layanan, disiplin untuk berperilaku positif, mampu mengendalikan diri dan emosi, mampu memisahkan urusan pribadi serta profesional atau menjunjung tinggi etika profesi. Beliau juga menyampaikan komunikasi yang baik merupakan sarana terapeutik dalam pelayanan kebidanan.

  1. NLP

NLP adalah sebuah studi yang mempelajari bentuk komunikasi dan struktur perilaku subyektif dari seseorang. NLP memiliki 4 pilar yaitu: rapport, outcome thinking, sensory acuity, dan behavioral flexibility.

  1. Strategi Pendekatan Berbasis NLP

Agar pasien/klien menerima informasi yang kita berikan perlu dilakukan pendekatan, dengan cara menarik perhatian klien & memulai percakapan kemudian mengontrol soft body language. Rahasia agar orang lebih cepat mendengarkan apa yang ingin kita sampaikan yaitu dengan menggunakan bahasa yang dipahami oleh lawan bicara kita, menyamakan gaya bicara dan menggunakan teknik mirroring.

Diskusi Interaktif: Suara Mahasiswa dan Inspirasi Baru

Sesi diskusi interaktif menjadi bagian yang paling dinantikan. Mahasiswa aktif bertanya, mengungkapkan keresahan, sekaligus menyampaikan gagasan mereka. Salah satu mahasiswa bertanya tentang bagaimana yang dimaksud dengan menyamakan gaya bicara pasien apabila pasien menggunakan nada tinggi sedangkan kita sebagai bidan diwajibkan buntuk bisa menenangkan pasien. Menanggapi hal ini, Dr. Hanung menjelaskan bahwa kita harus cerdas dengan teknik mirroring dengan cara lain, seperti body language serta menyesuaikan dengan komunikasi yang normal.

Paparan Materi dari Narasumber Ahli 2

Kuliah tamu menghadirkan Dessy Dwi Cahyani, S.ST., M.Keb seorang dosen program studi diploma tiga kebidanan poltekkes kemenkes malang yang. Beliau menjelaskan tentang Perinatal Mental Ilness.beliau menjelaskan beberapa poin yaitu

  1. Pengertian Mental Ilness

Yaitu gangguan kejiwaan yang terjadi selama kehamilan hingga 24 postpartum, gangguan yang sering terjadi pada masa perinatal yaitu: depresi, gangguan kecemasan, psikosa, post traumatic stress disorder

  1. Gejala depresi

Perasaan marah atau mudah tersinggung, kurangnya minat pada bayi, gangguan makan dan tidur, mudah menangis dan sedih, perasaan bersalah serta memiliki pikiran untuk menyakiti bayi atau dirinya sendiri

  1. Faktor Risiko

Riwayat pribadi atau keluarga, gangguan diforik pramenstruasi, dukungan social yang kurang, masalah keluarga atau pernikahan, komplikasi pada kehamilan, kelahiran atau menyusui, ibu yang bayinya berada di NICU, ibu yang telah menjalani perawatan infertilitas dan wanita dengan ketidakseimbangan tiroid.

  1. Gangguan Kecemasan

Dapat terjadi sebesar 6% pada wanita hamil dan 10% pada wanita postpartum dengan faktor risiko: riwayat terdahulu, dukungan social yang kurang, hubungan dengan pasangan yang kurang baik, kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan.

  1. Gangguan Gangguan Kecemasan

Perasaan khawatir yang berlebihan, perasaan ketidakmampuan mengontrol kecemasan, susah konsentrasi, sensitive, gangguan tidur dan makan serta takut sesuatu yang mengerikan terjadi

Wewenang Bidan

Bidan wajib memiliki kompetensi untuk melakukan penilaian, promosi dan deteksi komplikasi pada ibu dan bayi baik pada masa sebelum kehamilan hingga setelah melahirkan. Mengenali tanda gejala gangguan kesehatan mental perinatal juga perlu dilakukan bersamaan dengan mengidentifikasi faktor resiko supaya bidan dapat menentukan rencana asuhan kebidanan untuk ibu dengan masalah ataupun gangguan kesehatan perinatal (kolaborasi)

Penutupan dan Refleksi

Kuliah tamu diakhiri dengan pembacaan kesimpulan oleh Ketua Panitia, Istiqomah. Ia menekankan bahwa acara ini bukan hanya tentang menimba ilmu, tetapi juga tentang menumbuhkan semangat dan rasa tanggung jawab sebagai calon bidan. “Sebagai mahasiswa kebidanan, kita semua adalah calon agent of change. Mari kita wujudkan visi ini dengan kerja keras dan dedikasi,” ujarnya.

Kesimpulan

Melalui kuliah tamu ini, mahasiswa D3 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang mendapat pemahaman yang lebih mendalam tentang peran strategis bidan dalam mendukung kesehatan maternal perempuan. Bidan tidak hanya menjadi pelaku pelayanan kesehatan, tetapi juga agen perubahan yang mampu menciptakan dampak signifikan bagi masyarakat.

Dengan bekal ilmu, semangat, dan inovasi, mahasiswa kebidanan diharapkan siap menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam mewujudkan kesehatan ibu dan anak yang lebih baik di Indonesia.




Video Terkait:

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment